Langsung ke konten utama

Postingan

Sahabatku Andai Engkau Tahu

*7 (tujuh) MACAM PERSAHABATAN, tapi hanya 1 tersisa sampai di akhirat* 1. *"Ta’aruffan”*, adalah persahabatan yang terjalin karena pernah berkenalan secara kebetulan, seperti pernah bertemu di kereta api, halte, rumah sakit, kantor pos, ATM, bioskop dan lainnya. 2. *"Taariiihan”*, adalah persahabatan yang terjalin karena faktor sejarah, misalnya teman sekampung, satu almamater, pernah kost bersama, diklat bersama dan sebagainya. 3. *"Ahammiyyatan”*, adalah persahabatan yang terjalin karena faktor kepentingan tertentu, seperti bisnis, politik, boleh jadi juga karena ada maunya dan sebagainya. 4. *"Faarihan”*, adalah persahabatan yang terjalin karena faktor hobi, seperti teman futsal, badminton, tenis, berburu, memancing, dan sebagainya. 5. *"Amalan”*, adalah persahabatan yang terjalin karena satu profesi, misalnya sama-sama dokter, guru, dan sebagainya. 6. *"Aduwwan”*, adalah seolah sahabat tetapi musuh, di depan seolah baik tetapi sebenarnya hatinya
Postingan terbaru

Sahabatku Andai Engkau Tahu

*7 (tujuh) MACAM PERSAHABATAN, tapi hanya 1 tersisa sampai di akhirat* 1. *"Ta’aruffan”*, adalah persahabatan yang terjalin karena pernah berkenalan secara kebetulan, seperti pernah bertemu di kereta api, halte, rumah sakit, kantor pos, ATM, bioskop dan lainnya. 2. *"Taariiihan”*, adalah persahabatan yang terjalin karena faktor sejarah, misalnya teman sekampung, satu almamater, pernah kost bersama, diklat bersama dan sebagainya. 3. *"Ahammiyyatan”*, adalah persahabatan yang terjalin karena faktor kepentingan tertentu, seperti bisnis, politik, boleh jadi juga karena ada maunya dan sebagainya. 4. *"Faarihan”*, adalah persahabatan yang terjalin karena faktor hobi, seperti teman futsal, badminton, tenis, berburu, memancing, dan sebagainya. 5. *"Amalan”*, adalah persahabatan yang terjalin karena satu profesi, misalnya sama-sama dokter, guru, dan sebagainya. 6. *"Aduwwan”*, adalah seolah sahabat tetapi musuh, di depan seolah baik tetapi sebenarnya hatinya

Untaian Puisi

Anakmu Bukanlah Milikmu Anakmu bukanlah milikmu. Mereka adalah putera-puteri Sang Hidup. Yang rindu akan dirinya sendiri. Lewat engkau mereka lahir, namun bukan dari engkau. Mereka ada padamu, tapi bukanlah milikmu. Berikanlah mereka kasih sayangmu, namun jangan sodorkan pemikiranmu. Sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri. Patut kau berikan rumah bagi raganya, namun tidak bagi jiwanya. Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan, Yang tiada dapat kau kunjungi, sekalipun dalam mimpimu. Engkau boleh berusaha menyerupai mereka, Namun jangan membuat mereka berusaha menyerupaimu. Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur, Ataupun tenggelam ke masa lampau Engkaulah busur asal anakmu, Anak panah hidup, melesat pergi. Sang Pemanah membidik sasaran keabadian, Dia merentangkanmu dengan kuasa-Nya. Hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat. Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah. Sebab dia mengasihi anak-anak panah yang melesar laksana kilat,